السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ada orang yang bertanya:
apakah boleh kita membaca waqiah,shalawat,atau amalan lainya dengan tujuan meraih dunia (kelancaran rizki)
Apakah hal ini tidak termasuk kategori Riya...?
Permasalahan seperti ini bisa saja menggangu pikiran dan mempengaruhi orang yang baru belajar agama yang sedang semangat semangat nya mengamalkan amalan amalan yang di kasih guru nya
Maka dalam kesempatan ini al faqir ingin meluruskan
mengenai definisi riya,ikhlas dan tingkatannya seperti berikut dan selanjutnya anda yang akan menjawab pertanyaan diatas dengan sendirinya.
Dalam Kitab Risalah qusyairiyah disebutkan:
وقال الفضيل بن عياض رحمه الله : تَرْكُ الْعَمَلِ مِنْ أَجْلِ النَّاسِ رِيَاءٌ وَالْعَمَلُ مِنْ أَجْلِ النَّاسِ شِرْكٌ وَالْإِخْلَاصُ أَنْ يُعَافِيَكَ اللهُ عَنْهُمَا
(الرسالة القشيرية ص95 ـ 96)
Syekh Fudhail bin iyadh Rahimahullah berkata: Meninggalkan Amal karena manusia itu namanya riya beramal karena manusia itu namanya syirik dan Ikhlas adalah jika engkau dijauhkan oleh Allah dari keduanya.
Dalam Kitab lainnya lagi di sebutkan menukil pendapat Assyekh ibnu A'jibah rh:
قال ابن عجيبة رحمه الله :
الإِخْلَاصُ عَلَى ثَلَاثِ دَرَجَاتٍ: إِخْلَاصُ الْعَوَامِ وَالْخَوَاصِ وَخَوَاصُ الْخَوَاصِ.
فَإِخْلَاصُ الْعَوَامِ: هُوَ إِخْرَاجُ الْخَلْقِ مِنْ مُعَامَلَةِ الْحَقّ مَعَ طَلَبِ الْحُظُوظِ الدُّنْيَوِيَّةِ وَالْأُخْرَوِيَّةِ كَحِفْظِ الْبَدَنِ وَالْمَالِ وَسِعَةِ الّرزْقِ وَالْقُصُورِ وَالْحُورِ
وَإِخْلَاصُ الْخَوَاصِ: طَلَبُ الْحُظُوظِ الْأُخْرَوِيَّةِ دُوْنَ الدُّنْيَوِيَّةِ
وَإِخْلَاصُ خَوَاصِ الْخَوَاصِ: إِخْرَاجُ الْحُظُوظِ بِالْكُلّيَّةِ فَعِبَادَتُهُمْ تَحْقِيقُ الْعُبُودِيَّةِ وَالقِيَامُ بِوَظَائِفِ الرُّبُوبِيَّةِ مَحَبَّةً وَشَوْقًاً إِلَى رُؤْيَتِهِ
Assyekh ibnu a'jibah berkata:
Ikhlas terdiri atas tiga tahapan:
1.Ikhlas awam yaitu:
berbuat karena Allah semata,namun masih menginginkan bagian dunia dan akhirat,seperti kesehatan dan kekayaan,rezeki yang melimpah, juga kemegahan di surga serta bidadari.
2.Ikhlas Khusus yaitu:
hanya menginginkan bagian akhirat tanpa memperdulikan bagiannya di dunia
3.Ikhlas khawasul khawas yaitu: melepaskan seluruh keinginan atau bagian kesenangan serta balasan dunia dan akhirat, persembahan mereka semata-mata hanya untuk merealisasikan ubudiyah sekaligus melaksanakan hak dan perintah Ke-Tuhanan (Rububiyah) karena cinta dan rindu untuk melihat Allah SWT.
Pahami pula apa yang telah disampaikan Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali rh:
فَاعْـلَمْ أَنَّ الْإخْلَاصَ عِنْـدَ عُلَمَــائِنَا إِخْلَاصَانِ إِخْلَاصُ الْعَمَــلِ وَإِخْلاَصُ طَلَبِ الْأَجْـرِ. فَأَمَّـا إِخْلَاصُ الْعَمَــلِ فَهُوَ إِرَادَةُ التَّقَـرُّبِ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَتَعْظِيمُ أمْرِهِ وَإِجَابَةُ دَعْوَتِهِ. وَأَمَّـا الْإِخْلَاصُ فِى طَلَبِ الْأَجْـرِ فَهُوَ إِرَادَةُ نَفْعِ الْأَخِرَةِ بِعَمَلِ الْخَيْرِ.
Ketahuilah..
Bahwa ikhlas menurut Ulama kami ada dua bentuk:
Pertama,ikhlas dalam beramal.
Kedua,ikhlas dalam meraih pahala.
Ikhlas dalam beramal yaitu: melaksanakan sesuatu karena ingin dekat dengan Allah, mengagungkan perintah Nya dan menunaikan panggilan Nya. Sedangkan ikhlas dalam meraih pahala yaitu:
menginginkan manfaat akhirat dengan amal kebaikan.
Dalam kitab minhajul abidin terdapat sebuah keterangan yang membahas masalah yaitu:
Banyak masyayikh yang mengamalkan surat waqi'ah sewaktu dilanda kesulitan (ayyamul 'usri) mereka membaca quran yang termasuk amalan akhirat tapi dengan menghendaki harta dunia, apakah tidak termasuk riya..? Imam ghazali rh menjawab: bahwa tujuan mereka adalah dunia yang digunakan untuk kebaikan,mengajarkan ilmu,menolak ahli bid’ah, membela kebenaran,mengajak-ngajak manusia menuju ibadah,dan mempermudah ibadah
هَذِهِ كُلُّهَا إرَادَاتٌ مَحْمُودَةٌ لَا يَدْخُلُ شَيْءٌ مِنْهَا فِي بَابِ الرِّيَاءِ إذْ الْمَقْصُودُ مِنْهَا أَمْرُ الْآخِرَةِ بِالْحَقِيقَة
ِIni semua adalah keinginan/tujuan yang terpuji yang tidak masuk kedalamnya sesuatupun dari unsur riya Karena harta dunia (yang dicari dari surat waqi'ah,shalawat dan amalan lainnya) hakikat nya adalah berorientasi akhirat.
قَالَ الإِمَامُ اَلْغَزاَلي رحمه الله : يُعْتَادُ اَوْلِيَاؤُنَا مِنْ قِرَاءَةِ سُوْرَةِ الْوَاقِعَةْ فِى اَيَّامِ الْعُسْرَةِ
Al imam Ghazali rh dalam kitab lainya juga berkata:
Wali-wali kita membiasakan membaca surat Waqiah di hari-hari yang sulit (Fathul Qadir 6/201)
كَمْ مِنْ عَمَلٍ يَتَصَوَّرُ بِصُوْرَةِ أَعْمَالِ الدُّنْيَا فَيَصِيْرُ مِنْ أَعْمَالِ الآخِرَةِ بِحُسْنِ النِّيَّةِ وَكَمْ مِنْ عَمَلٍ يَتَصَوَّرُ بِصُوْرَةِ أَعْمَالِ الآخِرَةِ فَيَصِيْرُ مِنْ أَعْمَالِ الدُّنْيَا بِسُوْءِ النِّيَّةِ
Betapa banyak dari perbuatan-perbuatan yang sepintas lalu terlihat seperti perbuatan dunia contoh: bekerja,makan,olah raga dan lainnya,lalu berubah (nilainya) menjadi perbuatan akhirat (perbuatan yang dinilai ibadah dan berpahala) karena niat yang baik.
Dan betapa banyak perbuatan yang sepintas terlihat seperti perbuatan akhirat contoh: shalat,zakat,puasa dan lainnya, kemudian berubah (nilainya) menjadi perbuatan dunia (tidak berpahala) karena niat yang jelek.
والله اعلم بالصواب
Moga bermanfa'at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar